Banjarmasin – Sebanyak 12 ulama di Kalimantan Selatan bersama pilihan santri mendampingi proses pendaftaran bakal calon Gubernur Kalsel, Hj Raudatul Jannah atau Acil Odah, istri Gubernur Kalsel H Sahbirin Noor atau Paman Birin, Rabu (15/05/2024).
Para ulama itu antara lain KH Wildan Salman (Martapura), KH Mukri Yunus (Jorong Pelaihari), KH Darul Quthni (Banjarmasin), KH Abdul Sani (Batola), KH Abdul Hamid (Amuntai), KH Zarkasi (Banjarbaru), KH Fauzan Saleh, KH Syarkawi, KH Saubari, dan lainnya.
Acil Odah didaftarkan dalam penjaringan bakal calon Gubernur Kalsel ke Partai Golkar dan Gerindra.
Berkas lamaran atau formulir Acil Odah disampaikan melalui perwakilannya yaitu Syahrizal Aufa yang disambut kesenian hadrah saat tiba di Kantor DPD Golkar Kalsel pukul 10.35 Wita.
Berkas pun diterima langsung Ketua DPD Golkar Kalsel Sahbirin Noor atau Paman Birin.
Diketahui, Golkar punya 13 kursi di DPRD Kalsel hasil Pileg 2024. Jumlah itu sudah cukup melampaui ambang batas 11 kursi untuk mengusung calon Gubernur dan Wagub Kalsel.
Setelah Partai Golkar, selanjutnya pendaftaran dilakukan ke Partai Gerindra Kalsel di sekretariat partai kilometer 11 Kecamatan Gambut Kabupaten Banjar.
Di tempat itu, Paman Birin mengatakan, keinginan pihaknya untuk menjadikan Gerindra sebagai mitra untuk meloloskan Acil Odah menjadi Gubernur Kalsel periode selanjutnya.
Apalagi lanjutnya, Partai Gerindra sudah dianggap bagian dari pihak yang sudah sering berkolaborasi.
Sementara, Sekretaris Partai Golkar H Supian HK menambahkan, pencalonan Acil Odah sebagai kandidat di pilkada nanti karena didorong aspirasi banyak pihak, termasuk di kalangan ulama dan tokoh masyarakat di Banua.
Supian menyebutkan, sedikitnya saat ini ada empat partai politik di Kalsel yang dilamar untuk berkolaborasi bersedia mendampingi pencalonan bakal Cagub Gubernur, Acil Odah di Pilkada.
Di tempat yang sama, Guru Wildan Salman mengemukakan pendapatnya tentang kondisi kepemimpinan di Indonesia yang memang belum banyak dipegang seorang perempuan.
Padahal dalam sejarah ujarnya, perempuan yang menjadi pemimpin bukan hal baru, contohnya Ratu Balqis yang memimpin Kerajaan Saba di zaman Nabi Sulaiman.
Bersatunya Partai Golkar dan Gerindra diharapkan menjadi kesatuan yang membawa berkah bagi masyarakat di Kalsel Babussalam.
Dalam Al Quran, kata dia, tidak membedakan antara perempuan dan laki-laki. “Yang membedakan hanya pada perjuangannya,” tutur Guru Wildan.
Ketua Partai Gerindra Kalsel, Mariyana bersama pengurus, menyambut hangat kedatangan rombongan Paman Birin dan KH Wildan Salman, dan Supian HK di kantornya.
Disebutkan, sampai saat ini sudah ada lima pendaftar atau tokoh yang mengajukan permintaan.
“Kemungkinan berkolaborasi Partai Golkar dan Gerindra sangat besar,” ujarnya diamini Paman Birin. (wid)