Banjarmasin – Kelompok Kerja (Pokja) Bunda Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Provinsi Kalimantan Selatan menggelar kegiatan Strategi Peningkatan Pengetahuan Tim Kerja Bunda PAUD Provinsi Kalsel selama dua hari di Hotel Victoria, Banjarmasin, pada Sabtu dan Minggu, 19-20 Oktober 2024.
Pembicara dalam kegiatan ini di antaranya dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan tentang kebijakan pemerintah yang menghadirkan narasumber yakni Dr. Alpha Ariyanidengan materi Layanan Pendidikan Untuk Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) diUsia Dini.
Kedua, mengenai Konvensi Hak Anakdalam PAUD dari DP3A Provinsi Kalsel dan terakhir, Peran Orang Tua dalamPemantauan KesehatanAnak dari Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel.
Tupoksi dan pembuatan RTL dari Tim Pokja Bunda Paud Provinsi Kalsel. Dalam hal itu, Acil Odah menjelaskan tujuan kegiatan ini bahwa tenaga pengajar dapat meningkatkan kompetensinya sebagai guru.
Kegiatan yang diikuti Pokja Bunda Paud Kabupaten/ Kota se-Kalsel itu bertujuan menambah wawasan bagi Tim kerja Bunda Paud Kalsel untuk peningkatan kualitas pendidikan anak usia dini.
Sela
in mendapatkan materi untuk meningkatkan wawasan, para peserta juga semakin dikenalkan dengan budaya kearifan lokal dalam kegiatan susur sungai pada Minggu pagi. Demikian, menurutnya agar semakin mengenal dinamika kehidupan masyarakat Banjar untuk penguatan mencintai budaya pada anak sejak usia dini.
Sementara itu Ketua Kelompok Kerja Bunda PAUD Provinsi Kalsel, Noorlailawati menyampaikan bahwa pihaknya melaksanakan kegiatan strategi pembelajaran dan pengetahuan untuk Tim Pokja Bunda PAUD Provinsi Kalsel. Dalam hal itu, pihaknya juga menyoroti stunting soal tumbuh kembang anak.
“Program kami untuk kelancaran dan menunjang serta membantu kerja Bunda PAUD. Terlebih, kami menyasar bunda-bunda PAUD di Kabupaten/Kota, bahkan juga di perdesaan,” terangnya.
Noorlailawati pun mengatakan bahwa yang terlibat dari Disdik, DP3A serta mitra organisasi seperti IGTKI dan Himpaudi.
Dalam materi yang diberikan, Noorlailawati menjelaskan pembelajaran yang diberikan agar tim pokja PAUD dapat menerapkan ilmu yang diberikan selama dua hari tersebut. Baik itu terkait manajemen anggaran, tumbuh kembang anak hingga bagaimana menangani kasus kekerasan kepada anak.
“Pada hari ini juga kami mengaitkan tentang materi muatan lokal dan melaksanakan susur sungai, serta mengenal makanan khas tradisional Banjar,” pungkasnya. (*/Mr)