Ziarah ke Makam Datu Kalampayan, Paman Birin Berdoa untuk Banua dan Palestina

Daerah64 Views

Banjar – Rutinitas ziarah makam ke waliyullah selalu dilakukan Gubernur Kalsel H. Sahbirin Noor atau Paman Birin. Pada Kamis (7/12) dinihari tadi, Paman Birin dari kediamannya di Mahligai Pancasila Banjarmasin langsung menuju ke makam Syekh Arsyad Al Banjari atau Datu Kalampayan di Kecamatan Astambul, Kabupaten Banjar.

Setibanya di kawasan makam ulama besar bermazhab Imam Syafi’i yang semasa hidupnya mengabdi sebagai mufti atau tokoh agama di Kerajaan Banjar dan juga pengarang kitab fikih Islam di antaranya adalah Kitab Sabilal Muhtadin dan Kitab Tuhfatur Raghibin, Paman Birin dan yang didampingi Kepala Biro Administrasi Pimpinan (Adpim) Berkatullah, Guru Supian Al Banjari beserta rombongan langsung menuju ke kubah ulama kharismatik Banua ini.

Dipimpin Guru Supian, di depan kubah makan Datu Kalampayan, Paman Birin dan rombongan membacakan surat-surat pendek di dalam Al Quran, serta membacakan tasbih, tahmid, takbir, dan juga zikir.

Pada kesempatan itu, Paman Birin juga berdoa kepada Allah SWT agar Banua Kalsel Babussalam mendapatkan keberkahan dan kesejahteraan warganya. Disamping itu juga mendoakan untuk kedamaian dan kebebasan warga Palestina yang saat ini sedang dalam konflik peperangan.

Selepas ziarah makam Datu Kalampayan, seperti biasa, Paman Birin menyapa dan bersilaturahmi dengan warga sekitar.

“Alhamdulilah, rutinitas ziarah ke makam Datu Kalampayan. Kita juga berdoa kepada Allah SWT agar Banua kita selalu dalam mendapat keberkahan dan juga kita berdoa untuk kebebasan serta kedamaian warga Palestina,” ungkap Paman Birin.

Sebagaimana yang sering disampaikan Paman Birin, Banua Kalsel Babussalam inu bagaikan sehelai kain dari surga berkat sinar dari para ulama, terutama dua ulama besar Kalsel, yakni Syekh Muhammad Arsyad Al-Banjari, dan KH. Muhammad Zaini bin Abdul Ghani atau Abah Guru Sekumpul.

“Sinarnya Banua telah membuat Banua bersinar, cahaya ilmunya yang dipancarkan ke seluruh Banua kita lewat para ulama yang Tentu saja, cahaya tersebut berasal dari cahaya Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wassalam, kemudian sampailah kepada kita semua,” kata Paman Birin. (mul/adpim)

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *