Banjarbaru – Sekitar 300 guru dan peserta didik jalan sehat bersama Bunda PAUD Provinsi Kalsel, Hj Raudatul Jannah Sahbirin Noor atau Acil Odah yang digelar Balai Penjaminan Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Kalsel yang berada di bawah naungan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) pada jumat 3/5 pagi.
Selain jalan sehat bersama, Acil Odah pun turut bersama dengan anak-anak senam gembira bersama.
Pada kesempatan itu pula, Acil Odah turut memberikan dukungan atau respon positif dengan membubuhkan tanda tangan Komitmen Bersama Penerimaan Peserta Didik Baru tahun 2024 – 2025.
Disampaikan Nurul Amini, S.Pd, panitia pelaksana, jalan sehat bersama Bunda PAUD Acil Odah, Kepala BPMP Yuli Haryanto, SE, M.Si dan Ketua Pokja Bunda PAUD Provinsi Kalsel, Noorlailawati ini merupakan salah satu rangkaian kegiatan Festival Kurikulum Merdeka dan Sekolah Sehat.
Tujuan kegiatan memotivasi dan mengkampanyekan sekolah sehat sehingga gerakan 5-S (Sehat Gizi, Sehat Imunisasi, Sehat Fisik, Sehat Jiwa dan Sehat Lingkungan) benar-benar terimplementasi di Kalsel.
BPMP Kalsel menyelenggarakan Festival Kurikulum Merdeka dengan mengusung tema “Bersama Ciptakan Pembelajaran Berkualitas Melalui Kurikulum Merdeka”.
Kegiatan ini merupakan ruang belajar dan berbagi kepada para peserta didik, orang tua, guru, dan tenaga kependidikan untuk bersama-sama saling menguatkan demi menciptakan pembelajaran berkualitas melalui Kurikulum Merdeka.
Festival Kurikulum Merdeka bertujuan untuk mengamplifikasi cerita praktik baik implementasi dan memperkuat keberlanjutan kurikulum merdeka. Kegiatan ini memiliki rangkaian acara seperti Potret Cerita Kurikulum Merdeka, Gelar Wicara, Pameran Foto dan Video, Pemutaran Film Dokumenter, dan Acara Puncak yang menunjukkan bahwa Kurikulum Merdeka dapat diterima dan memberikan dampak yang baik untuk layanan pembelajaran di Satuan Pendidikan.
Festival Kurikulum Merdeka terbuka untuk umum dan tidak dipungut biaya. Masyarakat diimbau untuk hadir dan memeriahkan festival ini sebagai bentuk dukungan terhadap implementasi Kurikulum Merdeka di Indonesia.
Tentang Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler yang beragam di mana konten akan lebih optimal agar peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi.
Guru memiliki keleluasaan untuk memilih berbagai perangkat ajar sehingga pembelajaran dapat disesuaikan dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.
Kurikulum Merdeka memberikan keleluasaan kepada pendidik untuk menciptakan pembelajaran berkualitas yang sesuai dengan kebutuhan dan lingkungan belajar peserta didik.
Karakteristik Kurikulum Merdeka Pengembangan Soft Skills dan Karakter Fokus pada Materi Esensial Pembelajaran yang fleksibel
Projek untuk menguatkan pencapaian profil pelajar Pancasila dikembangkan berdasarkan tema tertentu yang ditetapkan oleh pemerintah. Projek tersebut tidak diarahkan untuk mencapai target capaian pembelajaran tertentu, sehingga tidak terikat pada konten mata pelajaran.Festival Sekolah Sehat
Salah satu upaya untuk lebih memotivasi satuan pendidikan dalam mengimplementasikan Gerakan Sekolah Sehat, maka pada tahun 2024, BPMP Provinsi Kalimantan Selatan akan menyelenggarakan beberapa perlombaan melalui kegiatan. “Festival Sekolah Sehat Tahun 2024”.
BPMP Provinsi Kalimantan Selatan melaksanakan Festival Sekolah Sehat Tahun 2024 dengan Tema “Generasi Sehat, Cerdas dan Berkarakter”.
Gerakan Sekolah Sehat (GSS) merupakan segala upaya yang dilakukan secara bersamasama dan terus-menerus oleh semua pihak mulai dari pemerintah pusat sampai ke pemerintah daerah, para mitra, satuan pendidikan, dan masyarakat pemangku kepentingan lainnya tentang pentingnya penerapan Sekolah Sehat dengan berfokus pada 5S yaitu Sehat Bergizi, Sehat Fisik, Sehat Imunisasi, Sehat Jiwa, dan Sehat Lingkungan di satuan pendidikan.
Festival Sekolah Sehat dilaksanakan bersama-sama dengan Festival Kurikulum Merdeka dengan tujuan untuk Mendorong gerakan bersama yang melibatkan peran serta pemerintah daerah, masyarakat, satuan pendidikan, dan para pemangku kepentingan lainnya untuk menerapkan Gerakan Sekolah Sehat (GSS) dengan 5S. (sal/adpim)